Home » » Modul Olah Musik

Modul Olah Musik

Modul Olah Musik - Berikut ini adalah contoh dari Modul tentang olah musik. Bagi yang sedang mengerjakan tugas perkuliahan, semoga bisa membantu meringankan pekerjaan para mahasiswa, namun jangan lupa untuk dikembangkan lebih lengkap lagi, karena contoh modul ini hanya berupa ringkasan - ringkasan saja.

______________________________________________________________________

MODUL

OLAH MUSIK


KEGIATAN BELAJAR 1


A.    BERNYANYI

Penguasaan teknik vokal yang baik dan benar bagi kesehatan serta pencapaian rasa keindahan bernyanyi yang diinginkan.

1.    Pernafasan

Hal yang paling dasar dalam berolah vokal adalah pernafasan.

Dalam bernyanyi dikenal jenis pernafasan, yaitu:

a.    Pernafasan Perut
Cara bernafas ini baik, hanya saja dalam bernyanyi kurang kuat saat menyanyikan nada-nada yang panjang dan membutuhkan kekuatan penuh.

b.   Pernafasan Dada
Ciri antara pernafasan ini adalah mengembangnya dada dan terangkatnya pundak saat menghirup udara.Ciri ini dapat di gunakan saat bernyanyi namun kurang baik karena akan terjadi ketegangan pada otot-otot badan bagian atas.

c.    Penafasan Diafragma (sekat rongga badan)
Pernafasan yang baik sewaktu bernyanyi.

Bagian dada yang mengembang saat pernafasan diafragma terjadi di bawah ini:
  • Paru-paru mengembang sedikit hingga ke bawah setelah menghirup udara melalui hidung.
  • Otot sekat rongga badan atau diafragma mendapat tekanan ke bawah sehingga mengembang ke samping. Hasilnya rongga paru-paru penuh terisi udara.
  • Pada saat nafas dikeluarkan, otot-otot diafragma dengan sengaja dan disadari dikembalikan pada posis semula. Proses ini memberikan kekuatan penuh dalam menghembuskan nafas saat bernyanyi.

Berlatih cara bernafas diafragma:
  • Berdiri dengan rileks
  • Tarik nafas sedalam-dalamnya melalui hidung (2 hitungan)
  • Pertahankan beberapa saat (2 hitungan)
  • Keluarkan udara melalui mulut (4 hitungan)
  • Kendukan otot (relaksasi) 2 hitungan
Jadi proses bernafas yang baik sewaktu bernyanyi adalah menghirup (inhlasi) – menahan (suspensi) – mengeluarkan (ekshalasi) – menahan (relaksasi) lalu diulang lagi.

2.    Teknik bernyanyi
Suara manusia dibagi menjadi suara anak-anak dan suara dewasa. Suara anak-anak dibedakan menjadi dua, yaitu suara tinggi dan suara rendah. Jenis suara wanita dan pria dewasa masih dibedakan menurut register atau ambitusnya. Dalam paduan suara biasanya hanya dibagi dalam empat jenis, yaitu: sopran, alto, tenor dan bas.

Suara wanita:
  • Tinggi (sopran)
  • Sedang (mezzo sopran)
  • Rendah (alto)
Suara pria:
  • Tinggi (tenor)
  • Sedang (bariton)
  • Rendah (bas)
Suara anak-anak:
  • Tinggi
  • Rendah

a.      Artikulasi
Artikulasi dapat diartikan sebagai pengucapan kata-kata dan kalimat musik secara nyata dan jelas.Artikulasi dalam vokal dipengaruhi oleh bentuk bibir, lidah dan rongga mulut. Artikulasi yang baik adalah dengan membuka mulut lebar-lebar ke bawah bukan ke samping.

b.      Pembentukan Suara
Apabila organ-organ tubuh yang digunakan saat bernyanyi berfungsi dengan normal, maka seseorang dapat bernyanyi dengan suara merdu.

Ada dua dasar dalam pembentukan suara yang baik, yaitu:
  • Otot-otot leher dan kerongkongan diupayakan tetap selemas mungkin.
  • Mulut dibuka lebar-lebar ketika menyanyikan huruf-huruf hidup.

c.       Resonansi
Maksudnya adalah pemanfaatan rongga-rongga kepala, leher dan dada. Ruang resonansi yang paling utama terdapat di bagian kepala. Apabila dimanfaatkan dan dilatih dengan baik akan memberikan banyak kebaikan pada suara yang dihasilkan.

Bunyi yang dihasilkan oleh getaran pita suara akan menjalar ke udara dalam bilik terutama yang terdapat dalam rongga kepala. Suara tersebut memantul karena mengenai dinding bilik tadi.

Latihan bersenandung berikut ini dimaksudkan juga untuk membentuk resonansi:
  • Mulut dikatupkan dengan bibir saling bersentuhan namun tidak ditekan.
  • Rahang bawah diturunkan dengan luwes dan tidak kaku.
  • Gigi bawah dan atas memiliki jarak 1 cm atau setebal jari telunjuk.
  • Lidah menyentuh gigi bawah dan permukaannya datar. Pangkalnya dalam keadaan rileks tidak ditekan.
  • Rongga mulut dan tenggorokan membentuk ruang yang seluas mungkin.

d.      Interpretasi dan ekspresi (penghayatan & pembawaan lagu)
Pembawaan lagu adalah tujuan akhir belajar vokal atau bernyanyi. Interpretasi lagu berkenaan dengan penafsiran lagu sedangkan ekspresi berhubungan dengan pembawaan atau penyampaian isi pesan lagu.

Agar dapat membawakan lagu dengan baik, sebaiknya:
  • Pahami terlebih dahulu isi atau maksud lagu melalui lirik dan melodi serta musik iringannya jika ada.
  • Pelajari juga biografi komponisnya serta latar belakang penciptaan lagu tersebut.
  • Pusatkan perhatian pada nyanyian yang dibawakan, bukan pada diri sendiri.
  • Bernyanyilah dengan teknik yang baik dan benar, seperti pernafasan, artikulasi, resonansi yang tepat.
  • Bernyanyilah dengan hati, penuh penjiwaan bukan hanya secara teknis.
  • Bawakan nyanyian sesuai dengan jenis dan tempatnya.
  • Gerakkan bagian-bagian tubuh lainnya yang membantu ekspresi, seperti: tangan, wajah dan badan.
  • Nyanyikan lagu dengan dinamik yang sesuai. Secara umum, klimaks lagu dimulai dari crescendo dan akhiri dengan decrescendo.

3.    Penampilan
Bernyanyi yang baik dan benar adalah sesuai dengan ungkapan isi lagu yang hendak dinyanyikan. Sikap bernyanyi yang baik sewaktu berdiri maupun duduk adalah tidak terganggunya organ-organ pernafasan dan organ vokal yang diperlukan.

Busana juga perlu diperhatikan. Perkembangan teknologi audio saat ini memungkinkan penyanyi untuk menggunakan microphone.



KEGIATAN BELAJAR 2

MENDIREKSI

A.   Mendireksi

Dalam permainan musik, pemberi aba-aba adalah seorang pemimpin dan biasa disebut dirigen atau konduktor (conducter). Dalam musik, kita mengenal beberapa jenis aba-aba. Ada aba-aba 1 (satu) pukulan, 2 (dua) pukulan, 3 (tiga) pukulan dan 6 (enam) pukulan. Aba-aba 2 atau 3 pukulan berarti dalam satu birama lagu terdapat 2 atau 3 ketukan.

1.    Jenis Aba - Aba

a.    Aba-aba 1 pukulan
Gambaran ayunan tangan pada aba-aba ini adalah mulai dari titik tertinggi (sebagai titik awal gerakan) kemudian turun ke bawah langsung membentuk gerakan melingkar ke samping luar sebelah kanan lalu naik. Lagu-lagu yang sudah dikenal untuk melatih gerakan aba-aba ini adalah: tujuh belas agustus, ciptaan H. Mutahar dan Apuse (Papua)

b.    Aba-Aba 2 Pukulan
Ketukan pertama lebih kuat dari ketukan kedua. Mulai dari titik awal (setinggi mars) kemudian turun ke bawah dalam bentuk melingkar ke luar, lalu naik ke atas (setinggi bahu) untuk hitungan satu. Kemudian dari titik tersebut turun ke bawah dalam bentuk melingkar ke dalam lalu naik ke atas menuju titik awal.

c.     Aba-Aba 3 Pukulan
Pada irama terner ketukan yang kuat terdapat pada ketukan pertama. Dua hitungan berikutnya diketuk lebih ringan.

d.    Aba-Aba 4 Pukulan
Gerakan aba-aba ini dapat dikatakan sebagai pengembangan dari irama dua atau biner.

Lagu-lagu yang dapat dilatih dengan aba-aba tersebut antara lain adalah:
  • Tanah Tumpah Darahku
  • Indonesia Raya
  • Maju Tak Gentar
  • Aba-Aba 6 Pukulan

Penggunaan aba-aba htungan 6 ketukan digunakan untuk tempo sedang ke lambat. Untuk tempo sedang ke cepat aba-aba sebaiknya dihitung 2 saja. Lagu-lagu yang dapat digunakan untuk berlatih di antaranya: O Ina Ni Keke (Sulawesi utara) dan Naik-naik Ke Puncak Gunung

2.    Sikap Badan

Sikap badan seseorang pemimpin, baik tangan, kepala, mata dan gerakan lainnya haruslah mengacu kepada ekspresi musik. Badan haruslah sempurna.

3.    Teknik Aba-Aba

a.    Aba-Aba Permulaan
Aba-aba yang dilakukan atau diberikan pemimpin sebelum lagu dimjlai. Dalam aba-aba ini termasuk:
  • Sikap siap
  • Gerakan pendahuluan
  • Saat memulai (insetting)

b.   Sikap Siap
Adalah aba-aba yang diberikan oleh pemimpin agar penyanyi atau pemain musik konsentrasi serta mengenal tempo, dinamik dan ekspresi lagu.

c.    Gerakan Pendahuluan
Aba-aba pendahuluan ini dilakukan setelah para penyanyi/pemain musik betul-betul sudah konsentrasi. Jadi aba-aba pendahuluan dilakukan diantara aba-aba persiapan dan insetting.

d.   Aba-Aba Penutup
Untuk mengakhiri suatu lagu dengan baik atau tanpa keragu-raguan bagi pemusik, maka aba-aba penutup harus berlangsung sampai nada terakhir sudah selesai. Dengan menambahkan sedikit gerakan “lingkarn kecil” persis setelah gerakan aba-aba nada terakhir selesai.



KEGIATAN BELAJAR 3

BERMUSIK

A.     Bermusik

1.    Instrumen Gitar
Gitar termasuk alat musik chordophone, yang dimainkan dengan cara dipetik (pluck).
  • Bagian-bagian gitar
  • Sikap bermain

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam sikap bermain gitar, adalah:
  • Tinggi kursi disesuaikan dengan tinggi pemain.
  • Letakan foot stool di depan sebelah kiri pemain, sehingga jika kai kiri diletakkan di atasnya maka paha kiri akan naik. 
Pada posisi ini tubuh pemain akan ditopang oleh:
  1. Telapak kaki kanan, di atas lantai
  2. Telapak kai kiri di atas foot stool
  3. Tubuh di atas kursi
  • Sistem penalaan gitar
    Sistem penalaan pada gitar ada beberapa cara, yaitu:
  1. Dengan suling kunci nada (stempluit) yaitu dengan cara membunyikan masing-masing nada sesuai dengan nada-nada pada dawai dalam posisi terbuka (open string).
  2. Dengan garputala, yaitu dengan cara memukulkan garputala tersebut dan meletakan pangkal garputala pada badan gitar atau permukaan kayu, sehingga akan terdengar nada a’, yang kemudian disesuaikan dengan nada dan dawai 5 posisi terbuka (open string).
  • Penjarian
  • Teknik petikan pada gitar
1. Apoyando (petikan bersandar)
Teknik petikan ini dilakukan dengan memetik salah satu dawai, Biasanya digunakan untuk memainkan melodi atau pun bas pada permainan gitar tunggal.

2. Tirando (petikan bebas)
Teknik petikan ini dilakukan dengan memetik salah satu dawai, dan penyelesaiannya tidak menyentuh (lepas) dawai yang berada di bawah/atas dawai yang dipetik.

3. Strimming
Teknik petikan ini lebih banyak dijumpai pada permainan kelompok atau lebih bersifat iringan.
  • Gitar solo
Alat musik gitar dapat berfungsi sebagai alat musik tunggal, maka pemain dituntut mempunyai kemampuan teknis yang lebih, karena peran dari beberapa pemain akan digantikan dengan seorang pemain. Maksudnya adalah bahwa dalam permainan gitar tunggal, harus dapat memainkan fungsi melodi, harmoni (iringan) dan bas dalam satu kesatuan.

Adapun latihan-latihan yang perlu dilakukan, antara lain: latihan petikan apoyando dan tirando, dan latihan tangga nada untuk meninggalkan skill permainan.

Dengan 3 (tiga) jenis aransemen dengan tingkat keterampilan yang berbeda. Aransemen pertama ditujukan bagi pemula, sehingga aransemen masih dibuat sangat sederhana, dengan harapan dapat dikuasai sesudah melatih petikan dasar apoyando dan tirando.

Aransemen kedua menggunakan nada-nada seperdelapan. Dalam aransemen ini, dituntut keterampilan setingkat lebih tinggi dari aransemen pertama, karena secara bersamaan nada-nada yang dimainkan berfungsi sebagai melodi, ritme dan bas.

Aransemen ketiga dibuat dengan bentuk triol. Dituntut keterampilan yang lebih karena petikan tangan kanan dapat membedakan melodi, iringan dan bas.
  • Gitar iringan
Dalam permainan gitar iringan tidak dituntut adanya teknik keterampilan yang baik. Fungsi dari gitar iringan adalah mengiringi baik vokal maupun alat musik yang lain. Peran pemain gitar iringan hanyalah sebatas mengiringi.

Berikut beberapa teknik petikan untuk gitar iringan antara lain:
  • Iringan dengan pola aor untuk lagu.
  • Iringan dengan pola arpeggio
  • Iringan dengan pola strumming

2.    Instrumen Ritme

Alat musik yang tergolong dalam alat musik perkusi (pukul), dengan sumber bunyi membran dan idiom (alat/bendahara), dapat dikelompokkan menjadi:

a.    Perkusi tak bernada, antara lain:
  1. Castagnet (baca: kastanyet) adalah alat musik terbuat dari kayu, terdiri dari sepasang kayu pipih, dimainkan dengan cara diletakan di telapak tangan kiri, kemudian jari-jari tangan kanan memukul/mengetuk.
  2. Wood block, alat musik terbuat dari kayu berbentuk panjang, dengan rongga di bagian tengah, dimainkan dengan cara tangan kiri memegang alat, sementara tangan kanan memukul dengan menggunakan stick/tongkat pemukul yang terbuat dari kayu.
  3. Triangle, adalah alat musik berbentuk segitiga, terbuat dari logam, cara memainkannya digantungkan pada jari tengah tangan kiri, tangan kanan memukul dengan menggunakan stick/tongat pemukul, yang terbuat dari logam.
  4. Guiro, adalah alat musik terbuat dari kayu, berbentuk bulat panjang cara memainkannya dipegang dengan tangan kiri dan tangan kanan menggesek/menggaruk dengan tongkat.
  5. Maracos, adalah alat musik terbuat dari tempurung kelapa, terdiri dari sepasang (2 buah), masing-masing dipegang tangan kanan dan tangan kiri, dimainkan dengan cara digoyang.
  6. Cabassa, alat musik berbentuk bulat, terdapat butir-butir logam yang dililitkan di seluruh badan alat, cara memainkannya dipegang oleh tangan kanan, lalu digesekkan pada telapak tangan kiri.
  7. Tambourine, pada alat musik ini terdapat membran dan lempengan-lempengan logam tipis yang diletakan di pinggir alat tersebut, cara memainkannya tangan kanan memegang alat tersebut, dan dipukulkan pda telapak tangan kiri.
  8. Bass drum, side dram, tom-tom, floor tom-tom, cymbal dan hit-hat, termasuk dalam drum set, yang biasanya dimainkan dalam satu kesatuan. Cara memainkannya dipukul dengan sepasang stick/tongkat yang terbuat dari kayu. Untuk menghasilkan efek suara yang berbeda, digunakan stick yang menyerupai sebuah kuas (brush stick).
  9. Piano, termasuk alat musik keyboard, akan tetapi cara memainkannya adalah dengan dipukul, sehingga dikelompokkan juga sebagai instrumen perkusi. Piano merupakan alat musik terbesar/terluas jangkauan suaranya biasanya 7 oktaf.
  10. Glockenspiel, alat musik ini terbuat dari logam, berbentuk bilah-bilah yang menyerupai alat musik keyboard. Cara memainkannya dipukul dengan sebuah stick pemukul dengan ujung stick berbentuk bulat dan keras.
  11. Xylogphone, alat musik ini terbuat dari kayu, berbentuk bilah-bilah yang menyerupai alat musik keyboard/kolintang, dilengkapi dengan tabung-tabung resonansi.
  12. Vibraphone, alat musik ini terbuat dari logam, berbentuk bilah-bilah yang menyerupai alat musik keyboard, dilengkapi dengan tabung-tabung resonansi dan pedal yang berfungsi untuk memperpanjang nada.
  13. Marimba, alat musik ini terbuat dari kayu, berbentuk bilah-bilah yang menyerupai alt musik keyboard, mempunyai ukuran lebih besar dari xylophone dan dilengkapi dengan tabung-tabung resonansi.
  14. Timpani, adalah alat musik membran, berbentuk besar menyerupai ketel, dilengkapi dengan pedal yang berfungsi untuk menaik-turunkan nada, dan memberikan efek glisando.

3.    Instrumen Suling

Suling atau rekorder (recorder) termasuk dalam keluarga alat musik tiup. Alat musik ini mempunyai mouthpiece dan beberapa lobang untuk menghasilkan nada-nada yang berbeda. Untuk beberapa jenis yaitu sopranino, sopran, alto, tenor dan bariton.

Sikap bermain

Posisi duduk:
  1. Pemain duduk di ujung bagian dengan kursi
  2. Badan tegap dan rileks
  3. Pandangan lurus ke depan
Posisi berdiri:
  1. Pemain berdiri dengan bertumpu pada kedua buah kaki
  2. Kaki agak terbuka (tidak rapat)
  3. Badan tegap, tetapi relaks
  4. Pandangan lurus ke depan

a.      Cara Bernafas
Gunakanlah cara bernafas diafragma.

b.      Cara Meniup
  1. Meletakkan ujung recorder (mouthpiece) di atas bibir bagian bawah, dan bibir bagian atas diletakkan dengan wajar di atasnya.
  2. Posisi lidah pada waktu meniup seolah-olah sedang mengucapkan kata “tuuu”
  3. Melakukan latihan berikut untuk menguasai cara bernafas dan meniup recorder.

c.       Cara Memegang
1.    Posisi tangan
Tangan kiri memegang bagian atas recorder dan tangan kanan memegang bagian bawah recorder. Posisi kedua tangan relaks, tidak tegang dan tidak kaku dan usahakan tidak terlalu dekat dengan badan, tetapi juga tidak terlalu jauh.

2.    Posisi jari
Jari-jari tangan kiri berada pada posisi yang tidak terlalu jauh dari lubang-lubang nada, dengan ibu jari untuk menutup lubang yang terdapat di bagian belakang recorder, telunjuk pada lubang paling atas, jari tengah pada lubang kedua, dan jari manis pada lubang ketiga.

3.    Bentuk jari
Jari-jari tangan kanan dan kiri berbentuk bulat, relaks dan tidak kaku/tegang.

4.    Cara menekan
Cara menekan lubang-lubang yang benar adalah dengan meletakkan bagian tengah dari ujung jari.

d.      Cara Menala
Untuk mendapatkan concert pitch dapat dilakukan dengan menggunakan piano, peluit tala, atau garpu tala.

Untuk menaikkan atau menurunkan nada maka yang dilakukan adalah dengan merapatkan atau meregangkan jarak antara bagian kepala dan badan recorder.

_______________________________________________________________________

Demikanlah contoh dari Modul yang membahas tentang Olah Seni .Semoga bermanfaat dan bisa dikembangkan bagi yang sedang memiliki tugas per-kuliahan.

0 comments:

Post a Comment